Minggu, 21 Februari 2016

REVIEW BUKU SAMUEL P. HUNTINGTON BENTURAN ANTAR PERADABAN DAN MASA DEPAN DUNIA



logo unej.png
REVIEW BUKU SAMUEL P. HUNTINGTON
BENTURAN ANTAR PERADABAN DAN MASA DEPAN DUNIA



disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Pemikiran Modern (SPM)
kelas H



oleh
Utami Retno Wulandari
NIM. 130110201056




JURUSAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS SASTRA
UNIVERSITAS JEMBER
2015

Bagian Pertama,       
SEBUAH DUNIA PERADABAN
1
Era Baru dalam Dunia Politik
Peristiwa perang dingin merupakan sebuah peristiwa besar dunia yang menjadi saksi terjadinya perubahan-perubahan pola fikir beserta identitas dunia. Pada masa-masa pasca terjadinya perang dingin di unisoviet, banyak sekali bendera yang dikibarkan secara silih berganti. Satu bendera dinaikkan, kemudian diturunkan lagi dan diganti dengan bendera-bendera lainnya. Naik turunnya bendera ini menjelaskan bahwa betapa pentingnya identitas suatu bangsapada masa itu. betapa pentingnya sebuah identitas baru untuk menjelaskan siapa dan bagaimana suatu bangsa tersebut. Perang dingin sendiri merupakan sebuah peristiwa besar dunia yang menyebabkan runtuhnnya negara unisoviet dan berubah menjadi beberapa negara.
Dalam buku ini, (Benturan Antar Peradaban dan Masa Depan Politik Dunia, Samuel Huntington) memiliki 5 tema pusat yang berhubungan dengan identitas-identitas kebudayaan yang membetuk suatu pola-pola yang saling berkesinambungan dan penggabungan  konflik-konflik yang terjadi pasca perang dingin, yakni; 1) Untuk pertama kalinya dalam sejarah politik global memiliki sifat yang mengandung banyak sisi didalamnya serta terdapat beberapa peradaban didalamnya yang mengakibatlan lahirnya sebuah peradaban baru yang bukan merupakan pembaratan dari masyarakatnya. 2) Pergeseran sebuah kekuatan diantara berbagai macam peradaban-peradaban. 3) Lahirnya sebuah dunia baru yang menggunakan sebuah peradaban sebagai landasannya; dan masyarakatnya yang memiliki persamaan kebudayaan dan saling mendukung satu samalain lewat kerja sama yang harmonis antara masyarakat satu dengan masyarakat yang lain. 4) Kepura-puraan masyarakat barat yang secara menyeluruh mengakibatkan terjadinya konflik-konflik baru  dengan peradaban lain, seperti kaum muslim dengan non-muslim. 5) Kelangsungan hidup peradaban barat tergantung pada masyarakat barat sendiri, tentang bagaimana sikap mereka terhadap kebudayaan barat, serta rasa memiliki masyarakat barat kepada kebudayaan mereka.
Selama lebih dari 400 tahun negara-negara barat menciptakan tatanan kebudayaan baru yang memiliki banyak dimensi didalamnya serta bersifat saling berkesinambungan.  Mereka saling berinteraksi satu sama lain dan saling bersaing menunjukkan kekuasaan masing-masing bahkan saling berperang satu sama lain hanya utuk menunjukkan kekuasaan masing-masing. Dalam beberapa tahun mendatang, negara Barat akan selalu menjadi sebuah peradaban yang paling berpengaruh diantara peradaban-peradaban lainnya.
Dengan demikian, pasca perang dingin membentuk sebuah dunia dengan tujuh atau delapan peradaban besar didalamnya. Peradaban-peradaban besar tersebut membentuk beberapa perbedaan-perbedaan kebudayaan, identitas, pola pikirs antar negaranya. Pola-pola politik, dan ekonomi pun ikut memiliki perbedaan didalamnya karena perbedaan peradaban tersebut. Dapan dilihat bahwa sebuah peradaban mampu menimbulkan dampak yang begitu besar terhadap sebuah negara didalamnya.
Dunia yang Lain? Gambaran tentang dunia politik pasca perang dingin disebabkan oleh adananya kelompok budaya-budaya yang dianut oleh negara yang berbeda-beda serta peradaban mereka yang berbeda pula. Hubungan tersebut diatas memiliki dampak besar seperti mnciptakan hal baru, mengubah beberapa hal, hingga menyamarkan hal-hal yang sudah ada.
Membandingkan Dunia: Realisme, Parsimoni, dan Prediksi-prediksi. Ke-empat paradigma tersebut membentuk suatu kombinasi yang saling memiliki perbedaan didalamnya, dengan kelemahan, kelebihan, serta keterbatasan dari masing-masingnya. Tentu saja, empat paradigm tersebut tidak memiliki sifat yang setara antara paradigm yang satu dengan lainnya. Dunia, tidak mungkin disamakan antara bagian barat-timur serta utara-selatan, melainkan terdapat batasan-batasan yang memisahkan bagian-bagian tersebut. Dunia bukan hanya terdiri dari satu, dua, tiga, atau bahkan 184 negara, melainkan terdiri dari bermacam-macam etnis, suku bangsa, dan kebudayaan yang terdapat didalamnya.

2
Peradaban Dulu dan Sekarang
Hakikat Peradaban: sejarah terciptanya manusia beserta sejarah kehidupan manusia merupakan sebuah peradaban itu sendiri. Seluruh sejarah perkembangan suatu peradaban saling berkaitan satu sama lain. Meskipun terdapat beberapa perbedaan-perbedaan yang terdapat dalam sebuah peradaban, namun dalam konteks yang lebih luas terdapat sebuah kesepakatan dalam kaitannya mengenai hakikat, identitas dan dinamika pada masing-masing peradaban.
Pertama, sebuah perbedaan dalam peradaban, dapat di temukan diantara berbagai peradaban, baik yang bersifat tunggal maupun jamak, sempit maupun luas. Kedua, sebuah peradaban , kecuali di Jerman, merupakan sebuah peradaban yang benar-benar ada. Ketiga, setiap peradaban selalu bersifat komprehensif, yang tidak satupun dari pemeluk peradabannya memahami inci demi inci cakupan peradaban tersebut. Keempat, sebuah peradaban itu hanya bersiat sementara, namun meskipun sementara tapi dapat hidup dalam jangka waktu yang cukup lama,. Sebuah peradaban hidup, dan berkembang seirung berjalannya waktu, dan peradaban tersebut sangat berpengaruh dalam kehidupan manusia. Kelima, karena peradaban merupakan entitan kultural, bukan merupakan entinas politik, maka peradaban tersebut tidak bertumpu pada penegakan keadila, kesejahteraan bersama, hingga berbagai kebijakan-kebijakan pemerintah.
Hubungan Antar Peradaban. Selama lebih dari seribu tahun sejak pertama kali kemunculannya, hubungan antara peradaban satu dengan peradaban lain menjadi tidak jelas. Antara peradaban satu dengan peradaban lainnya dipisahkan oleh ruang dan waktu. Tidak banyak peradaban yang teradi pada satu masa atau saat yang bersamaan, karena pada hakekatnya, sebuah peradaban baru muncul setelah punahnya sebuah peradaban lama. Peradaban-peradaban juga dipisahkan oleh letak geografis peradaban tersebut. Ada beberapa peradaban yang mampu hidup beriringan dan saling berinteraksi satu sama lain hingga menjalin sebuah ikatan komunikasi antar anggotanya. Namun, ada pula perdaban yang siatnya tertutup yang tidak dapat hidup beriringan dengan peradaban yang lain. Contoh hubungan antar peradaban yang sangat signiikan seperti saat seorang dari suatu peradaban menyingkirkan seseorang dari peradaban lain yang masuk dalam lingkungannya.

3
Peradaban Universal: Modernisasi dan Westernisani?
Makna Peradaban Universal: peradaban universal merupakan sebuah peradaban yang bersifat menyeluruh yang diakui oleh seluruh umat manusia di dunia. Peradaban ini bertumpu pada ide-ide atau gagasan-gagasan, nilai-nitai, perilaku-perilaku yang dianut oleh seluruh umat manusia. Pertama, kehidupan manusia mengandung suatu nilai-nilai tertentu yang diatur dalam tataran nilai, norma, hukum, adat-istiadat dll, yang mengatur seluruh tingkah laku manusia dalam berketuhanan, dan berinteraksi dengan masyarakat. Kedua, peradaban universal dapat mengacu kepada sebuah peradaban modern yang dianut oleh masyarakat perkotaan yang sudah mengenal baca dan tulis. Peradaban universal berkaitan dengan pandangan para ahli dalam bidang antropologi yang mengabaikan masyarakat primiti atau masyarakat yang masih menganut peradaban yang tergolong masih kolot atau keduluan. Ketiga, peradaban universal mengacu pada nilai-nilai, ideologi yang digunakan sebagai pedoman hidup oleh sebagian besar masyarakat barat maupun non-barat. Keempat, peradaban universal terbentuk dari peradaban-peradaban barat yang tergolong popular atau banyak digunakan diseluruh dunia, sehingga berkembang dan terbentuklah peradaban universal.
Elemen terpenting dari setiap kebudayaan atau peradaban yakni Bahasa dan agama. Bahasa dan agama merupakan hal yang paling penting dalam sebuah peradaban, karena dua hal tersebut merupakan sebuah identitas yang dapat membedakan antara peradaban satu dengan peradaban lainnya. Bahasa dan agama pula yang dapat menentukan dari peradaban manakah suatu masyarakat tersebut.
Bahasa: Bahasa merupakan sarana komunikasi yang digunakan oleh sekelompok masyarakat tertentu yang fungsinya untuk berinteraksi satu sama lain. Sebuah Bahasa tidak dapat dikatakan sebagai Bahasa dunia jika Bahasa tersebut tidak disetujui sebagai sebuah Bahasa oleh seluruh umat manusia meskipun memiliki banyak penggunanya. Namun, jika Bahasa tersebut sudah diakui oleh seluruh umat manusia di dunia, dan fungsinya sebagai lingua franca, maka barulah Bahasa tersebut ditetapkan sebagai Bahasa dunia. Seperti Bahasa inggris yang digunakan sebagai Bahasa dunia, karena Bahasa inggrislah yang digunakan sebagai Bahasa komunikasi seluruh manusia meskipun darii berbeda kebudayaan.
Agama: Agama merupakan sebuah keyakinan atau kepercayaan yang diyakini kebenarannya dan dijadikan sebagai pedoman hidup oleh umat manusia. Ada beberapa agama yang diyakini oleh umat manusia, diantaranya ada dua agama besar yang banyak dianut oleh umat manusia pada masa itu, yakni Kristen dan islam. Dari berbagai macam agama tersebut, masing-masingnya memiliki perbedaan-perbedaan yag signifikan mengenai nilai-nilai, norma-norm, hokum-hukum dan aturan yang terdapat ada di dalamnya. Agama juga dapat menunjukkan identitas suatu masyarakat dalam sebuah peradaban.
Peradaban Universal: Sumber-sumber. Konsep munculnya sebuah peradaban universal sesungguhnya merupakan konsep yang berasal dari Barat. Konsep ini sesungguhnya menggambarkan tentang sebuah keadaan dimana kebudayaan Barat yang mendominasi kebudayaan dunia dan kebudayaan non-Barat yang mencoba mengadopsi kebudayaan tersebut. Universalisme sesuhngguhnya merupakan sebuah ideology, sebuah ideology Barat yang menjelaskan tentang pemertahanan ideology barat tersebut mmengenai adanya tantangan-tantangan dari kebudayaan non-Barat.
Terdapat beberapa karakteristik peradaban Barat, sebelum Barat mengalami peradaban yang modernisasi, yakni; warisan peradaban klasik, katolitisme dan protestanisme, Bahasa eropa, pemisah spiritual dan otoritas temporal, peran hokum, pluralism sosial, warisan-warisan representatif, dan  individualisme.
Ekspansi barat mampu menawarkan westernisasi atau pembaratan kebudayaan yang dianut oleh masyarakat non-Barat. Masyarakat non-barat dapat memberi tanggapan dari tawaran tersebut dengan tiga hal, yakni menerima tawaran tersebut (kemalisme), menolak tawaran tersebut (penolakan), atau menerima salah satu, dan menolak yang satunya (reformisme).

Bagian Kedua,          
PERGESERAN PERADABAN
4
Barat: Antara Kekuasaan, Kebudayaan, dan Pribumisasi
Pasang Surut Kebudayaan Barat: peradaban Barat merupakan sebuah Peradaban besar dalam sejarah. Terdapat dua gambaran tentang kekuasaan Barat terhadap peradaban-peradaban lain. Pertama, peradaban Barat sangat mendominasi seluruh peradaban di dunia dengan berbagai keunggulannya. Barat merupakan suatu peradaban yang didalamnya memuat berbagai kepentingan-kepentingan dibudang ekonomi, politik, dan memiliki pengaruh yang besar terhadap wilayah-wilayah lain disekitarnya. Umumnya, masyarakat non-Barat akan meminta batuan kepadan Barat untuk memecahkan segala masalah yang ditimpanya dari segi finansial maupun fisik. Kedua, kemunduran atau kkebobrokan peradaban Barat. Dalam gambaran kedua ini sangat jauh berbeda dari gambaran pertama mengenai Barat.Berakhirnya perang dingin memang membawa barat pada puncak kejayaannya. Namun, peristiwa tersebut cukup menguras energy barat, hingga berdampak pada merosotnya Barat dalam berbagai persoalan internal.
Kemerosotan peradaban barat ditandai dengan berbagai hal, yakni: pertama, terjadinya sebuah proses yang lamban. Kedua, kemerosotan tidak terjadi secara teratur, namun tidak teratur seperti berhenti, kemudian maju sedikit, kemudian mundur, dan berhenti, begitu seterusnya. Ketiga, kekuatan sebuah peradaban haruslah dapat mempertahankan otoritas peradaban itu sendiri serta juga dapat mempengaruhi peradaban lainnya secara berkelanjutan. Namun, pada tataran ini, barat hanya mencapai puncaknya pada awal abad ke XX dan mengalami penurunan setelahnya.
Pribumisasi: Bangkitnya Kebudayaan-kebudayaan non-Barat. Selama berabad-abad lamanya masyarakat non-Barat merasa iri dengan kemajuan kebudayaan Barat dalam bidang ekonomi, politik, budaya. Merekapun melakukan berbagai cara untuk mengejar keterbelakangan mereka dengan cara menerapkan budaya-budaya barat dalam masyarakat non-Barat. Saat mereka merasa menemukan jawaban atas persoalan tersebut, mereka akan langsung menerapkannya, mereka akan melakukan itu berulang kali hingga apa yang mereka inginkan terwujud.

5
Realitas Ekonoi dan Demografi Sebagai Tantangan Peradaban
            Pribumisasi dan kebangkitan agama merubakan sebuah peristiwa global.itulah bukti nyata yang menggambarkan tantangan-tantangan kultural yang dialami oleh masyarakat Barat dari masyarakat non-Barat yakni masyarakat Asia dan masyarakat yang menganut agama Islam. Tantangan-tantangan yang dialami oleh Barat tersebut memiliki kesamaan sebab musabab yang saling berkesinambungan, namun berbeda. Tantangan dari masyarakat Asia bertumpu pada perkembangan ekonomi, sosial, politik, dan budaya. Sedangkan dari islam yakni mengenai pertumbuhan penduduk. Ada satu hal yang mendasari dan merupakan kesamaan dari dua negara ini, yakni pertumbuhan penduduk. Pertumbuhan penduduk yang sangat pesat menjadi beban bagi masyarakat Asia yang tergolong non-muslim maupun negara islam sendiri.
Afirmasi Asia: kebangkitan Asia Timur dalam bidang ekonomi merupakan sebuah peristiwa penting dalam dunia. Keberhasillan masyarakat Asia Timur dalam bidang ekonomi ini menciptakan rasa percaya diri terhadap kemampuan diri sendiri terhadap suatu hal dan terhadap pemanfaatan suatu hal tersebut. Kemajuan dalam bidang ekonomi ini juga dapat menjadi pertahanan diri masyarakat Asia Timur dalam menghadapi tantangan dari Masyarakat Barat maupun masyarakat lainnya.
Kebangkitan Islam: Ditengah-tengan negara Asia Timur sedang mengalami kebangkitan dibidang ekonomi yang membuat mereka yakin akan kemampuannya sendiri, umat islam malah menegaskan bahwa agama islam merupakan satu-satunya sumber identitas, makna, yang berisi pedoman hidup yang dapat membawa umat manusia kedalam kedamaian. Bahkan umat islam sendiri meneriakkan slogan yang berbunyi bahwa “Agama Islam merupakan jalan keluar”. Yang dimaksud jalan keluar disini yakni jalan keluar dalam berbagai masalah.
Mengubah Tantangan: Tidak ada satu masyarakat dalam suatu peradaban yang mampu mempertahankan kemajuan dibidang ekonoinya hingga mencapai dua digit. Pertumbuhan ekonomi asia yang sangat menculat hanya bertahan sampai akhir abad ke 20 saja, karena perekonomian asia mengalai kemerosotan pada abad ke 21. Hasilnya, pada tahun-tahun pertama abad ke-21 terbentuklah sebuah peradaban yang mengacu pada kebangkitan buda non-barat. Inilah yang akhirnya menjadi pemicu utama terjadinya sebuah benturan antar peradaban-peradaban barat dengan peradaban-peradaban non-barat serta dengan peradaban-peradaban lainnya.

Bagian Ketiga,          
TERBENTUKNYA TATANAN PERADABAN
6
Rekonfigurasi Kultiral Politik Global
Seiring berjalannya waktu, morernisasi mengakibatkan politik global mengalami pergeseran dalam aktor kultural. Negara yang memiliki kebudayaan yang serupa akan cenderung untuk menjalin interaksi dan bekerjasama dalam berbagai hal. Namun negara yang memiliki kebudayaan yang berbeda akan cenderung memisahkan diri dari negara lain dan lebih menutup diri. Hal tersebut menyebabkan terciptanya blok blok yang terdiri dari peradaban satu dengan peradaban yang lain. Blok-blok ini pula yang memisahkan antar peradaban tersebut.
Adanya berbagai macam kebudayaan dapat memicu tenjadinya konflik atau pertentangan yang terjadi antar kebudayaan tersebut. Hal ini dapat dicegah melalui hal-hal berikut: pertama, setiap masyarakat pasti memiliki kebudayaan tersendiri yang menjadi ciri khas mereka. Kesadaran akan kebudayaan yang berbagai macam inilah yang harus ditingkatkan agar masyarakat saling menghormati kebudayaan yang dianut oleh masyarakat yang lain. Kedua, seperti halnya masyarakat asia yang terdorong oleh kebudayaan barat dalam hal ingin maju. Penonjolan kebudayaan yang dilakukan oleh suatu masyarakat harusnya menjadi motivasi suatu kebudayaan lain untuk menjadi lebih baik dari kebudayaan tersebut. Ketiga, sesungguhnya berbagai macam kebudayaan tersebut memiliki kesamaan, yakni pedoman mereka yang menyatakan bahwa “yang ini adalah kita” dan “yang lain bukanlah kita”. Keempat, control antar masyarakatnya merupakan salah satu hal yang dapat mencegah timbulnya konflik antar kelompok  masyarakat. Kelima, yakni kesadaran bahwa keirian dapat membawa kita pada kebobrokan. Saling menghormati antar kebudayaan merupakan sikap yang harus dimiliki oleh setiap kebudayaan agar kebudayaan tersebut dapat berkembang dan berjalan beriringan dengan kebudayaan yang lain.
Negara-negara yang Tak Terbelah: Kegagalan Pergeseran Peradaban. Jika sebuah kebudayaan yang terbelah ingin mempertahankan identitasnya, maka ada beberapa hal yang dilakukan untuk memenuhinya, yakni: pertama, tokoh politik dan ekonomi yang terdapat pada negara tersebut harus memiliki sikap antusias dan semangat kea rah perubahan. Kedua, masyarakat harus bersedia mengikuti dan menerima perubahan tersebut tanpa terkecuali agat tidak ada celah didalamnya. Ketiga, hal-hal terpenting dari pkebudayaan pribumi, khususnya dalam hal peradaban barat harus diperhatikan lebih jeli lagi untuk meminimalisasi kegagalan dalam perubahan tersebut. Ketiga hal tersebut dapat dilakukan guna menhidari kebobrokan peradaban saat suatu negara terbelah. Namun ketiga hal tersebut tidak menjanjikan bahwa akan berhasil, namun juga bisa saja gagal.

7
Negara-negara Inti, Perputaran Konsentris dan Tatanan Peradaban
            Negara inti merupakan negara yang disahkan atau disepakati menjadi pusat dari suatu negara atau gabungan negara yang memiliki kebudayaan yang serupa. Negara inti juga merupakan pusat negara dimana kebudayaan yang dipakainya menjadi acuan dari negara-negara yang menjadi negara anggotanya. Pada saat terjadinya fenomena politik global, mengakibatkan negara-negara inti menjadikan dua negara superpower menjadi negara yang paling berkembang dan memiliki berbagai macam keunggulan. Mereka berfikir apakan mereka harus menarik diri ataukah bergabung nengan negara lain. Pengelompokkan peradaban ini melibatkan semua negara inti maupun negara anggota. Secara kultural, negara-negara tersebut saling berdampingan dan memiliki kesamaan dalam hal kebudayaan yang terdiri dari anggota-anggota negara tetangga.
            Setiap negara inti cenderung untuk menjalin kekerabatan dengan negara lainnya yang dirasa memiliki kesamaan atau kemiripan kebudayaan dan memberi batasan atau bahkan menarik diri dari negara yang dirasa berbeda atau tak memiliki kesamaan dalam hal kebudayaan. Munculnya negara inti mampu menjadi perekat bagi negara-negara yang memiliki kemiripan dalam hal kebudayaan dan dapat pula menjadi perenggang bagi negara-negara yang tidak memiliki kemiripan kemiripan dalam hal kebudayaan. Negara initi ini juga yang akhirnya akan menciptakan blok blok yang memisahkan antara kebudayaan yang satu dengan kebudayaan yang lain.
Negara initi sangat besar peranannya dalam menghindari konflik-konflik yang terjadi antar negara lainnya. Jika dalam suatu negara tidak ada negara inti, maka akan sangat sulit sekali untuk mencari solusi atau jana keluar apabila terjadi penyimpangan kebudayaan serta konflik-konflik serta pertentangan yang dilakukan oleh peradaban satu dengan perdaban yang lain. Inilah yang menyebabkan negara inti adalah negara penengah bagi negara-negara lain.
            Dunia Barat: selama perang dingin, amerika merupakan salah satu negara inti yang menjadi pusat peradaban dunia. Hal ini dikarenakan Amerika Serikat merupakan negara yang memiliki cakupan wilayah yang cukup luas dan memiliki keberagaman dalam hal peradaban dunia dan mampu mencegahekspansi yang lebih jauh dari pengaruh Unisoviet. Perang dingin juga menyebabkan adanya pemisahan atau pembagian wilayah negara anggota dan negara non anggota. Adanya garis pemisah inilah yang menjadi tantangan terberat bagi negara non-barat dalam menghadapi persaingan dengan negara Barat.

Bagian Keempat,      
BENTURAN ANTAR PERADABAN.
8
Barat dan Dunia Sekitarnya: Persoalan-persoalan Interperadaban
            Universalisme Barat: Barat merupakan sebuah peradaban yang tergolong besar, peradaban ini dapat memicu terjadinya benturan yang bersar dalam peradaban. Hasil dari kekuasaan dan peradaban barat dengan kekuasaan dan peradapan lain merupakan karakteristik yang paling umum dalam dunia peradaban.  Barat akan selalu mengagung agungkan kebudayaannya dan mempertahankan keunggulanya seakan-akan kebudayaan barat adalah sebuah peradaban dunia yang diagung-agungkan oleh masyarakat dunia. Barat merasa bahwa dirinyalah peradaban yang paling kuat dan paling banyak diakui oleh seluruh masyarakan dunia.
            Namun, kalangan non-barat tidak setuju dengan sikap Barat tersebut. Kalangan non-barat tidak segan dan ragu untuk membuat batasan atau celah yang merupakan jurang pemisah antara kebudayaan barat dan non-barat. Negara non-barat berjuang sendiri untuk memplokamirkan kemerdekaannya dalam dunia politik. Setelah berhasil mendapatkan kemerdekaan dalam bidang politik, masyarakat non-baratpun mulai membebaskan diri sepenuhnya dari pengaruh kebudayaan barat.
Imigrasi: Imigrasi merupakan sebuah kebijakan pemerintah tentang pemerataan penduduk, maksudnya disini adalah pemerataan penduduk dari wilayah yang padat penduduknya ke wilayah yang sedikit penduduknya. Imigrasi selalu bertalian erat dengan pertumbuhan penduduk. Pertumbuhan penduduk merupakan salah satu penggerak sejarah kehidupan manusia. Di beberapa wilayah, kegiatan imigrasi ini tergolong damai dana man sejahtera, namun dibeberapa bagian wilayah lainnya, imigrasi terdapat pertentangan-pertentangan dan [pelanggaran didalamnya. Imigrasi pada dasarnya juga mempengaruhi terciptanya peradaban baru dalam masyarakat. Dimana, imigran yang bermigrasi kebagian wilayah tertentu akan menciptakan kebudayaan baru yang melekat pada diri imigran tersebut dan kemudian menjadi kebiasaan dan digunakan oleh imigran lain dan terbentuklha sebuah peradaban baru.

9
Politik Global Peradaban
            Negara Inti dan Garis Persinggungan Konflik: peradaban merupakan puncak dari perkembangan suatu suku, dan benturan peradaban merupakan konflik kesukuan dalam skala global. Maksudnya disini adalah, sebuah peradaban mampu membuat suatu suku mengalami peningkatan hingga menuju puncaknya, dan adanya benturan peradaban mampu menimbulkan konflik besar yang mampu mengakibatkan kebobrokan dalam seku tertentu dalam lingkup yang lebih luas. Suatu Negara yang memiliki dua kebudayaan dan latar beakang yang berbeda menjalin kerjasama untuk mencapai sesuatu hal bersama dan kemenangn bersama guna mengalahkan atau menyaingi negara musuh atau negara saingannya. Hubungan-hubungan yang terjalin tersebut tidak bisa dijauhkan dari kebudayaan-kebudayaan masa lalu, atau warisan budaya masa lalu.
Islam dan Barat: Sebuah konflik juga terjadi pada masa ini, dimana konflik antara barat dan islam. Bill Clinton menyatakan bahwa sebenarnya barat tidak memiliki konflik dengan Islam, melainkan dengan kelompok ekstremis islam. Namun, sejarah selama 400 tahun terakhir mendapatkan hasil sebaliknya, dimana hubungan islam dan Kristen, maupun dengan kaum ortodoks selalu mengalami ketegangan. Masing-masing saling mementingkan kepentingan pribadinya dan menyanjungkan dirinya lebih dari golongan lain. Konflik antara islam dan Kristen sendiri didasari oleh perbedaan dan persamaan antara islam dan Kristen. Konsep islam mengaju kepada pandangan hidup, mentradensikan dan menggabungkan antara agama dan politik, sedangkan konsep Kristen memisahkan antara Tuhan dengan Kaisar. Namun, konflik tersebut juga didasari karena persamaan dari dua agama tersebut. islam dan Kristen sama-sama menganggap bahwa mereka satu-satunya agama yang paling benar untuk seluruh umat manusia, dan menyuruh seluruh umat manusia untuk berada dalam bagiannya. Islam dan Kristen juga sama-sama merupakan agama yang hanya mempercayai satu tuhan, tidak seperti agama lain yang bisa mengangkat tuhan baru atau tuhan lebih dari satu. Bagi Barat, yang menjadi ganjalan utama adalah bukan kefundamentalan islam, sebuah peradaban yang masyarakatnya berbeda dari mereka yang diyakini memiliki keunggulan tersendiri dan terobsesi dengan kekuasaan mereka. Dan bagi Islam, yang menjadi masalah adalah Barat, sebuah peradaban yang masyarakatnya berbeda dari mereka dimana barat meyakini universalitas dan kekayaan mereka.
Asia, Cina, dan Amerika: dalam periode ini, terdapat tiga peristiwa penting didalamnya, yakni: 1) selama paro kedua abad XX dia asia terutama asai timut terjadi perubahan-perubahan dalam bidang ekonomi yang sangat signifikan, hal ini mkmenjadi wadah peradaban pada masa ini. 2) pada akhir 1980-1990an hubungan antara amerika serikat dengan negara-negara asia kecuali Vietnam mengalami masa-masa tegang, dimana hubungan antara keduanya lebih mengarah pada hubungan antagonistic atau saling bertentangan dan bertolak belakang. Dan 3) asia timut mampu mengembangkan hubungan-hubungan internasional pada abad ke XXI. Adanya konflik antar negara yang begitu besar membuat kekuatan tersendiri bagi asia timur untuk bersaing dan mendapatkan kemenangan atau puncak kejayaannya.

10
Dari Perang Regional Menuju Perang Global
Perang Teluk merupakan perang yang sebenarnya, dimana perang ini merupakan perang kedua, yang pertama adalah perang Afghanistan. Perang ini terjadi akibat adanya invlasi dari pihak yang bersangkutan hingga membuat peperangan besar yang terjadi antarperadaban. Perang tersebut menimbulkan sebuah fenomena baru, dimana munculnya negara-negara non-barat yang bekerjasama dengan islam yang sudah pasti bagian dari non-barat dan melahirkan kekuatan militer baru yang kuat dan terlatih. Perang antar suku, antarklan memang sering terjadi, dimana konfliknya berasal dari perbedaan pandangan hidup, konsep-konsep ataupun hal yang sejenis. Dalam peperangan, pihak lawan pasti memiliki sifat-sifat tidak senonoh kepada pihal lawan lainnya. Mereka juga tak segan-segan melakukan pertumpahan darah apabila dirasa klannya dalam bahaya.
Sebab-sebab terjadinya perang yakni, peperangan antar negara diakari oleh konflik masa lalu yang berkembang hingga sekarang, dimana konflik tersebut memicu adanya peperangan yang lebih besar dari sebelumnya. Negara islam bisa dikatakan sebagai negara konflik, dimana konfik yang terjadi dalam islam merupakan konfik internal. Hal ini disebabkan karena : 1) islam merupakan negara pedang yang mengagung-agungkan militer. Islam juga di pandang sebagai negara yang penuh kekerasan, karena pada awal mulanya islam di anut oleh suku badui yang terkenal karena kekejamann dan kekerasannya, karena itulah kekerasan sangat melekat pasa islam sampai sekarang. 2) negara islam menyebarkan agama dengan berpindah-pindah tempat. Orang islam akan menyusuri dunia untuk melanjutkan islam tersebut. karena itulah, islam harus dapat berbaur dengan negara-negara takhlukannya dan menjadikan negara tersebut sebagai negara islam. 3) sebab konflik terakhir karena ketidakjelasan islam. Maksudnya, islam selalu memiliki konflik dengan non-muslim, dan non-muslim selalu memiliki konflik dengan islam.
Perang merupakan sebuah peristiwa besar yang seharunya bisa dihindari, karena perang tersebut dapat mengorbankan masyarakat dari negara tersebut. ada baiknya memang jika negara-negara tersebut tidak saling mengunggulkan diri dan meremehkan negara lain. Bukankah jika semua negara dapat bekerjasama dengan baik maka akan tercipta kesejahteraaan bersama?

11
Samangat Perang
Ketika sebuah konflik terjadi, maka muncullah kekuatan baru yang akan menjadi dominasi yakni identitas baru. Biasanya identitas tersebut merupakan identitas agama, karena secara psikologis seseorang yang akan beragama akan lebih kuat dari mereka yang tidak beragama, karena sugesti dari agama tersebut sudah masuk dalam diri mereka. Begitu juga pada negara. Negara yang beragama atau berketuhanan akan lebih dominan daripada negara yang tidak beragama atau tidak berketuhanan, hal ini masih dikarenakan sugesti tadi. Selain itu, seseorang yang beragama dan meyakini tuhan, hidupnya akan lebih terarah dan terstruktur dengan baik, akan mengetri mana yang baik dilakukan dan mana yang harus ditinggalkan.
Berakhirnya sebuah peperangan ditandai dengan dua hal yakni, melemahnay salah satu dari negara yang memiliki konflik, atau bisa juga konflik tersebut diselesaikan dengan cara musyawarah tanpa dengan pertumpahan darah. Karena pada dasarnya tak ada masalah yang tidak ada jalan keluarnya, jika dibicarakan dengan baik-baik pastilah akan muncul jalan keluar dari konflik tersebut. tidak semua konflik atau peperangan diharuskan untuk melakukan dengan pertumpahan darah. Selain itu, jika sebuah peperangan diselesaikan dengan musyawarah, maka akan dapat terjalin kerjasama antara keduanya dan mencapai kepentingan bersama, sedangkan apabila bersihkukuh dengan pertumpahan darah, maka perang tersebut akan berterus kelanjutan sampai antarperadaban selanjutnya.
Bagian Kelima,
MASA DEPAN PERADABAN
12
Peradaban Barat di Antara Peradaban Lain
Ketika sebuah peradaban baru muncul, maka hal tersebut artinya merupkan berakhirnya dari sebuah peradaban lama. Akhir dari sebuah sejarah diartikan pula sebagai akhir dari sebuah peradaban dunia. Peradaban barat mislanya, peradaban ini merupakan peradaban terbesar pada masanya, peradaban ini mampu mempengaruhi peradaban lain dalam berbagai hal. Tidak mudah bagi Barat untuk mencapai puncak kejayaan. Barat harus mengalami masa-masa sulit dan pasang surut dalam berbagai bidang. Barat mampu menghadapi konflik-konflik yang melibatkannya, bahkan peradaban barat pernah mengalami masa dimana barat berada pada ambang kehancuran, namun barat tetap menyelesaikannya dan melewatinya dengan baik dan tegas, itulah yang membuat barat sebagai peradaban yang kuat seiring berjalannya waktu. Barat pernah mengalami konflik, dimana mereka saling berdebat mengenai hakikat dan masa depan  barat sendiri yang mendorong barat menjadi peradaban yang lebih dan lebih kuat lagi dari sebelumknya.
Perang antar peradaban merupakan perang yang meibatkan negara-negara yang memiliki konflik dimasa lalu dan berkelanjutan sampai saat ini. Perang antarperadaban sangat berpengaruh terhadap hidup matinya sebuah peradaban. Perang ini menimbulkan simpati dari suatu negara terhadap negara lain yang dianggap memiliki persamaan dan kesamaan pedoman hidup serta tujuan hidup. Misalnya, negara barat yang mebantu bagian dari barat, negara islam yang membantu negara islam lainnya saat mengalami peperangan, negara Kristen yang membantu atau mendukung dari belakang negara yang bagian Kristen, daln sejenisnya.
Konflik-konflik yang terjadi tersebut pada akhirnya membentuk era baru yakni yang disebut dengan modernisasi. Modernisasi sendiri dianggap sebagai era dimana era ini akan mensejahterakan peradaban-peradaban di dunia. Era dimana tidak ada konflik-konflik yang akan menimbulkan perpecahan dalam peradaban, namun persatuan demi kesejahteraan bersama.
Kesimpulan
Buku Benturan Antar Peradaban Dan Masa Depan Politik Dunia yang ditulis oleh Samuel P. Huntington ini berisi tentang peradaban-peradaban yang terjadi di dunia. Hal-hal yang termuat didalamnya dari sejarah terbentuknya sebuah peradaban, hingga terdapatnya sebuah konflik didalamnya, hingga terpecahnya peradaban tersebut hingga memunculkan sebuah peradaban baru. Konflik-konflik antara negara islam dengan barat, muslim dengan non-muslim.
Dalam buku ini digambarkan dengan detail bagaimana sebuah peradaban baru itu terbentuk, hal apa yang melatar belakangi terbentuknya sebuah peradaban tersebut. pertentangan antara dua peradaban juga terjadi begitu dramatis, dimana kekuasaan barat yang pada puncak kejayaannya pada masa itu sangat berpengaruh bagi peradaban lainnya. Sebuah konflik masa lalu yang berkelanjutan sehingga menjadikannya perang antarperadaban diceritakan dengan begitu nyata disini. Namun, benturan-benturan peradaban tersebut, pada akhirnya akan menghasilkan sebuah peradaban baru yang lebih baik dan menjadi masa depan dunia yang lebih cerah.
 

2 komentar:

  1. iki pasti mari nempuh Sejarah pemikiran modern kelase pak narlan hehehhe

    BalasHapus