Gandrung Dadyawuh merupakan sebuah tarian Kontemporer-Tradisional yang diciptakan oleh Calon Anggota Latihan Alam XX Dewan Kesenian Kampus, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Jember. Gandrung Dadyawuh sendiri, berasal dari bahasa jawa "Gandrung=suka" dan "Dadyawuh/ewuh=masalah". jadi, maksud dari gandrung dadyawuh adalah, rasa suka yang membuat masalah.
Tarian ini menceritakan tentang seorang raja yang mempunyai dua permaisuri. Namun, kedua permaisuri tersebut saling memperebutkan kasih sayang sang Raja, sehingga keduanya selalu bertengkar dan tidak pernah akur. Sang Rajapun mulai bosan dengan tingkah kedua permaisurinya dan memutuskan untuk pergi berburu ke sebuah hutan. Di hutan inilah kemudian sang raja tidak sengaja bertemu dengan seorang Gadis Desa yang membuat Sang Raja jatuh cinta pada pandangan pertama. hingga akhirnya, sang raja mempersunting sang Gadis Desa untuk dijadikan Permaisuri ketiganya.
Tarian ini dipentaskan pertama kali pada Fase Ruang Latihan Alam XX Dewan Kesenian Kampus di halaman tengah, tepatnya di depan gedung B Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember. Fase Ruang tersebut dilaksanakan pada tanggal 22 Mei 2016. Fase Ruang merupakan sebuah tahapan yang harus dilalui oleh Calon Anggota Dewan Kesenian Kampus untuk menjadi Anggota Muda di UKM tersebut.
Berikut video penampilan CA dari Bidang Tari dalam Fase Ruang Latihan Alam XX Dewan Kesenian Kampus :