Sabtu, 05 Maret 2016

Tari Petik Kopi


Tari Petik Kopi merupakan tarian tradisional khas Jember. Tari ini sendiri dilaunchingkan oleh Universitas Jember pada 08 November 2013. Tari ini menceritakan tentang kehidupan petani kopi. Belakangan ini, tari Peti Kopi diadikan lomba tari yang diselenggarakan oleh Universitas Jember tiap tahunnya.

Ini adalah Tari Petik Kopi yang pakem atau yang belum di kreasi.

 


Lomba Petik Kopi Antar Fakultas Universitas Jember sudah dua kali dilaksanakan, yakni pada tahun 2014 dan 2015. Berikut video-video dari Lomba Petik Kopi Antar Fakultas itu.

Petik Kopi Fakultas Sastra 2015

Petik Kopi FKIP 2015

Petik Kopi FE 2015



Petik Kopi FS 2014

PENERAPAN METODE PENELITIAN BAHASA DALAM KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA TITIK



logo unej.png

PENERAPAN METODE PENELITIAN BAHASA DALAM KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA TITIK


guna memenuhi tugas mata kuliah Metode Penelitian Bahasa


oleh
Utami Retno Wulandari
NIM: 130110201056




JURUSAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS SASTRA
UNIVERSITAS JEMBER
2015
 

BAB I
PENDAHULUAN

1.1              Latar Belakang
Dalam penulisan sebuah kalimat bahkan sampai artikel selalu tidak luput dengan yang namanya Tanda Titik (.). Dalam penulisan makalah inipun juga sangat banyak dijumpai penggunaan tanda titik. Karepa dapa hakekatnya tanda titik merupakan syarat wajib yang harus digunakan untuk membuat sebuah kalimat. Jika dalam sebuah kalimat tidak ada tanda titik didalamnya, maka kalimat itu bukanlah sebuah kalimat, namun masih merupakan sebuah klausa. Penggunaan tanda titk tidak hanya digunakan untuk membuat kalimat saja, namun juga hal-hal lain seperti singkatan, gelar seseorang, dll.
Tanda titik mempunyai aturan tersendiri dalam penggunaannya. Karena itu, sering dijumpai pula kesalahan-kesalahan dalam penulisan Tanda Titik tersebut. Dalam kesempatan kali ini, saya akan meneliti dan menganalisis kesalahan-kesalahan dalam penulisan Tanda Titik dalam kehidupan sehari-hari. Objek kajian dalam analisis ini yakni seperti: surat, pengumuman, poster, slip, dsb.

1.2              Rumusan Masalah
1.2.1        Apa makna dan fungsi tanda titik?
1.2.2        Bagaimana analisis kesalahan tanda titik yang ditemui?

1.3              Tujuan
Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Metode Penelitian Bahasa yang sedang saya tempuh pada semester ini.

1.4              Manfaat
1.4.1        Untuk mengetahui apa makna dan fungsi dari tanda titik.
1.4.2        Untuk mengetahui bagaimana analisis kesalahan tanda titik.


BAB II
METODE PENELITIAN
Dalam pemilihan Metode Penelitian, teknik-teknik yang saya gunakan berasal dari buku Sudaryono yang berjudul Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Berikut teknik-teknik yang saya gunakan untuk mendapatkan data yang akan dianalisis:

3.1              Teknik Sadap
Pada prakteknya, penyimakan atau metode simak itu diwujudkan dengan penyadapan. Si peneliti untuk mendapatkan data pertama-tama dengan segenap kecerdikan dan kemauannya harus menyadap pembicaraan seseorang atau beberapa orang.
Dalam teknik ini, saya mencoba menerapkannya dengan mengamati tulisan-tulisan yang ada pada surat, pamphlet, poster, dsb untuk melihat ada atau tidaknya kesalahan penulisan tanda titik didalamnya.

3.2              Teknik Lanjutan I: Teknik Simak Bebas Libat Cakap
Kecuali dengan berpartisipasi sambil menyimak, kegiatan menyadap dapat juga dilakukan dengan tidak berpartisipasi ketika menyimak. Si peneliti tidak telibat dalam dialog, konversasi, atau imbal wicara; jadi, tidak ikut serta dalam proses pembicaraan orang-orang yang saling bicara. Dia tidak bertindak sebagai pembicara yang berhadapan dengan mitra wicara atau sebagai pendengar yang perlu diperhatikan apa yang dikatakan pembicara. Dia hanya sebagai pemerhati yang dengan penuh minat tekun mendengarkan apa yang dikatakan (dan bukan apa yang dibicarakan) oleh orang-orang yang hanyut dalam proses berdialog.
Dalam analisi ini, saya tidak terlibat dalam percakapan, hanya mengamati tulisan saja. Karena memang, tulisan tidak bisa diajak bercakap-cakap. Maka dari itu, saya menyimpulkan bahwa teknik selanjutnya yakni teknik simak bebas libat cakap (SBLC).

3.3              Teknik Lanjutan II: Teknik Rekam
Perekaan terhadap tuturan itu  dapat dipandang sebagai teknik lanjutan pula , yang disebut dengan “teknik rekam” . Tidak usah ditegaskan disini bahwa pelaksanaan itu sudah barang tentu harus dilakukan sedemikian sehingga tidak menggangu kewajaran proses kegiatan penuturan yang sedang terjadi sehingga dalam praktiknya kegiatan merekam itu – atau setidak-tidaknya tujuan merekam itu – selalu dilakukan tanpa sepengetahuan penutur sumber data atau pembicara.
Pada teknik ini, aplikasi yang saya lakukan yakni mengamati secara langsung surat-surat yang akan saya jadikan contoh kasus dari analisis yang saya lakukan. Setelah mengamati surat-surat tersebut, jika ternyata terdapat kesalahan didalamnya, maka segera saya rekam dengan cara memotret surat tersebut sebagai bahan kasus analisis saya.

3.4              Teknik Lanjutan III: Teknik Catat
Di samping perekaman itu, dapat pula dilakukan pencatatan pada kartu data  yang segera dilanjutkan dengan klasifikasi. Pencatatan itu dapat dilakukan langsung ketika teknik pertama atau keduaa selesai digunakan atau sesudah perekaman dilakukan, dan dengan menggunakan alat tulis tertentu. Dengan adanya kemajuan teknologi, pencatatan itu dapat memanfaatkan disket computer. Dalam pada itu , transkripsinya pun dapat dipilih satu dari antara tiga yang ada berikut, tergantung kepada jenis objek sasarannya , yaitu transkripsi ortografis , fonemis, atau fonetis.
Pencatatan semacam itu dapat dipandang sebagai tekik lanjutan dan disebut teknik catat. Dalam teknik ini, aplikasi yang saya lakukan yakni mencatat kesalahan-kesalahan penulisan tanda titik yang ada pada surat yang tadi saya rekam sebagai contoh kasus analisis saya. Setelah saya catat, maka saya analisis hingga mencapai sebuah kesimpulan.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1              Makna dan Fungsi Tanda Titik (.)
Wikiperdia mendefinisikan bahwa, tanda titik adalah tanda baca yang digunakan untuk menandai akhir dari sebuah kalimat dalam berbagai bahasa. Tanda ini terdiri atas titik kecil yang ditempatkan di akhir suatu baris dari sebuah kalimat, seperti di akhir kalimat. Tanda titik juga digunakan dalam singkatan. Dalam komputer, tanda titik sering digunakan sebagai delimiter yang biasa disebut dot, sebagai contoh dalam lookup DNS dan nama berkas.
Dalam buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan & Pedoman Umum Pembentukan Istilah yang disalin dari: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia disebutkan bahwa, tanda titik memiliki fungsi sebagai berikut:
a.                   Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan dan tidak digunakan pada akhir kalimat yang unsur akhirnya sudah bertanda titik.
b.                   Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar dan tidak dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan atau ikhtisar jika angka atau huruf itu merupakan yang terakhir dalam deretan angka atau huruf.
c.                   Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu.
d.                  Tanda titik dipakai dalam daftar pustaka di antara nama penulis, judul tulisan yang tidak berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru, dan tempat terbit.
e.                    Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatanyya yang menunjukkan jumlah, dan tidak dipakai saat bilangan ribuan atau kelipatannya tersebut tidak menunjukkan jumlah.
f.                    Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala karangan atau kepala ilustrasi, table, dan sebagainya.
g.                   Tanda titik tidak dipakai dibelakang: (a) nama dan alamat penerima surat, (b) nama dan alamat pengirim surat, dan (c) dibelakang tanggal surat.
h.                   Tanda titik dipakai pada penulisan singkatan. namun, tidak semua singkatan harus disisipi dengan tanda titik, ada yang tidak menggunakan tanda titik seperti: (a) singkatan nama resmi lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan, badan atau organisasi, serta nama dokumen resmi yang terdiri atas gabungan huruf awal kata ditulis dengan huruf kapital, (b) lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang, (c) pada kasus Akronim.

3.2              Analisis Kesalahan dalam Penulisan Tanda Titik (.)
Dalam kehidupan sehari-hari sering kita jumpai kesalahan-kesalahan penulisan dalam sebuah surat, nota, pengumuman, poster, pamphlet, dll. Dan kali ini saya akan membahas kesalahan penulisan tersebut. Namun, saya hanya berpusat pada kesalahan penulisan Tanda Titik saja.
Berawal dari jam kuliah Metode Pembelajaran Bahasa, saya mendapatkan sebuah tugas untuk mencari kesalahan penulisan Tanda Titik. Namun, pada saat itu saya masih bingung harus mencari kesalahan dimana. Saya mencoba membaca surat kabar, namun belum juga saya menjumpai kesalahan penulisan tersebut. Lalu beberapa waktu kemudian, saya menjumpai teman saya sedang memotret sebuah poster tentang kesehatan didepan kampus fakultas sastra. Saya bertanya kepada teman saya tersebut untuk apa memotret poster, dan teman saya berkata itu untuk tugas. Kemudian saya berfikir bahwa tidak perlu sampai membaca buku dan koran berlembar-lembar, cukup mengamati hal-hal yang ada disekitar saja. Dan sayapun langsung berjalan menuju madding. Sampai sana saya baca papan pengumuman itu satu persatu, dan benar saja, banyak kesalahan penulisan tanda titik disana. Kemudian saya memotret papan pengumuman tersebut. Setelah itu sampai di kos, saya mencoba mencari-cari surat atau berkas-berkas yang saya dan teman sekamar saya punya. Dan dari pencarian itu saya juga mendapatkan beberapa bahan lagi untuk analisis kesalahan tanda titik untuk tugas saya. Dan berikut saya akan memaparkan analisis hasil temuan saya tentang kesalahan penulisan tanda titik pada:

a.                   Penulisan singkatan atas nama.
Singkatan gabungan kata yang terdiri atas dua huruf (lazim digunakan dalam surat menyurat) masing-masing diakhiri dengan tanda titik. Dan singkatan atas nama masuk dalam golongan ini. Jika dalam golongan ini singkatan harus masing-masing diberi tanda titik, maka penulisan yang benar adalah a.n. (atas nama). 
Gambar 1.1
Gambar 1.2
Gambar 1.3
(Sumber: Surat pengumuman di mading Sastra Indonesia)
Dari gambar diatas, dapat dilihat bahwa pada gambar 1.1 dan gambar 1.2 merupakan contoh dari kesalahan penulisan titik pada golongan ini. Pada gambar 1.1 penulisan singkatan yang seharusnya a.n. menjadi a.n dan pada gambar 1.2 An. Dan gambar 1.3 merupakan contoh penulisan singkatan a.n. yang benar, walaupun seharusnya huruf (a) disana kecil, bukan besar.
b.                   Penulisan Akronim NIM/NIP
Akronim nama diri yang berupa gabungan huru awal unsur-unsur nama diri ditulis seluruhnya dengan huru kapital tanpa tanda titik. Maka, menurut definisi tersebut dapat ditentukan bahwa penulisan yang tepat untuk akronim Nomor Induk Mahasiswa dan Nomor Induk Pengajar adalah NIM dan NIP tanpa diakhiri dengan tanda titik.
Gambar 2.1
Gambar 2.2
(Sumber: Surat pengumumuan di madding Sastra Indonesia)
Dari gambar diatas dapat diketahui bahwa gambar 2.1 merupakan contoh penulisan yang tepat dalam kasus ini, dan pada gambar 2.2 merupakan gambar yang salah karena pada NIP diakhiri tanda titik menjadi NIP. Selain kesalahan penulisan NIP, pada gambar 2.2 juga terdapat kesalahan penulisan gelar. Pada singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat harus diikuti dengan tanda titik pada tiap tiap singkatan tersebut. Maka seharusnya penulisan gelar yang benar adalah Drs. Zulfikar, Ph.D., bukan Drs. Zulfikar, Ph. D saja.

c.                   Pada jam/waktu
Tanda titik digunakan untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu. Maka jika dirumuskan akan membentuk rumus seperti ini: jam.menit.detik.
Gambar 3.1
(Sumber: Struk ATM Mandiri)

Gambar 3.2
(Sumber: Surat pengumuman di mading Sastra Indonesia)

Pada gambar 3.1 kesalahannya terletak pada penulisan jam. Penulisan jam harusnya menggunakan titik untuk memisahkan antara jam dengan menit. Dalam gambar 3.1 penulisan jamnya 16:08 dan yang benar seharusnya adalah 16.08. dan pada gambar 3.2 kesalahan penulisannnya terdapat pada penulisan singkatan WIB. Diatas sudah dijelaskan bahwa untuk singkatan yang mengambil huru awal dari masing-masing unsurnya harus menggunakan huruf kapital dan tidak disertai titik dibelakangnya. Dan jika mengikuti kaidah penulisan tersebut, harusnya penulisan yang benar adalah WIB bukan WIB.

d.                   Penggunaan Tanda Titik dalam Kalimat
Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan. Dan juga, tanda titik tidak bisa digunakan dibelakang: (a) nama dan alamat penerima surat, (b) nama dan alamat pengirim surat, dan (c) dibelakang tanggal surat.
Gambar 4.1
(Sumber: Surat dari kantor kepala desa Tamansuruh, Banyuwangi)

Gambar 4.2
(Sumber:Keterangan donor darah PMI Jember)

Gambar 4.3
(Sumber: Surat dari kantor kepala desa Tamansuruh, Banyuwangi)

Pada gambar diatas, baik gambar 4.1, 4.2 maupun 4.3 merupakan contoh dari kesalalah penulisan tanda titik. Sudah sangat jelas dikatakan bahwa tanda titik tidak boleh diletakkan dibelakan nama dan alamat pada surat, namun dalam gambar 4.1 ada tanda titik dibelakang alamat dan agama. Sedangkan pada gambar 4.2 kesalahannya adalah tidak adanya tanda titik pada akhir kata. Seharusnya ada titik yang mengakhiri klausa tersebut dan menjadikannya sebuah kalimat. Dan pada gambar 4.3, kesalahannya terdapat pada penulisan nama yang diakhiri tanda titik. Sudah diperjelas pada definisi diatas bahwa tanda titik tidak bolek berada dibelakang nama.

e.                   Penulisan Rp dan gr
Penulisan lambing mata uang, seperti Rp, US$, dll. tidak diakhiri dengan tanda titik dan tidak ada spasi antara lambing itu dan angka yang mengikutinya, kecuali didalam tabel. Dan pada lambing kimia, singkatan satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang tidak di,ikuti dengan tanda titik.

Gambar 5.1
(Sumber: Struk bukti pembayaran UKT dari bank BNI)

Gambar 5.2
(Sumber: Selebaran harga delivery sayuran area Jember)

Pada gambar diatas dapat dilihat bahwa pada gambar 5.1 merupakan penulisan tanda titik yang salah karena dibelakan Rp ada titiknya. Dan pada gambar 5.2 merupakan penulisan yang benar. Pada gambar 5.2 kata Rp dan gr tidak disertai titik dan itu merupakan penulisan yang benar yang sesuai dengan penulisan EYD.


BAB IV
PENUTUP
4.1.            Kesimpulan
Tanda titik adalah tanda baca yang digunakan untuk menandai akhir dari sebuah kalimat dalam berbagai bahasa. Tanda ini terdiri atas titik kecil yang ditempatkan di akhir suatu baris dari sebuah kalimat, seperti di akhir kalimat. Tanda titik juga digunakan dalam singkatan. Dalam komputer, tanda titik sering digunakan sebagai delimiter yang biasa disebut dot, sebagai contoh dalam lookup DNS dan nama berkas.
Dari analisis diatas dapat di simpulkan bahwa banyak sekali dijumpai kesalahan-kesalahan penulisan tanda titik di sekitar kita. Kurangnya pengetahuan mendasari terjadinya kesalahan penulisan ini.


4.2.            Saran
Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak pernah mau memperhatikan tulisan-tulisan di sekeliling kita. Jika di amati kembali, sangat banyak kejadian kesalahan penulisan penggunaan tanda maupun Bahasa yang sesuai dengan EYD Bahasa Indonesia. Kurangnya pengetahuan sangat mempengaruhi terjadinya kekeliruan dalam pembuatan suatu tulisan. Bahkan meskipun sekolah sampai setinggi-tingginya tidak menjamin seseorang akan menulis dengan benar. Maka, seharusnya penanaman aturan-aturan kebahasaan ini harus dikenalkan sejak awal, agar tidak terjadi kesusahan dimasa mendatang.
Kita seringkali meremehkan Bahasa kita sendiri, Bahasa Indonesia. Padahal, belum tentu kita sudah bisa dalam berbicara maupun penulisannya. Kesadaran tentang pentingnya mempelajari Bahasa Indonesia inilah yang harus ditingkatkan oleh generasi muda agar kesalahan-kesalahan penulisan ini tidak berkelanjutan.
Daftar Pustaka

A.R., Achmad Mufid. 2013. Pedoman Bahasa Baku & Tidak Baku. Yogyakarta: Buku Pintar.
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan & Pedoman Umum Pembentukan Istilah yang disalin dari: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia. 2012. Surabaya: Palito Media.
Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.
Wikipedia. 2013. Tanda Titik. Diambil dari: https://id.wikipedia.org/wiki/Tanda_titik. (9 September 2015).